Merdeka! Komsel kami ikut merayakan hari Kemerdekaan Indonesia dan bukan hanya itu saja, kami juga merayakan hari ulang tahun Ci Diani. Kami berkumpul sekitar pukul 09.30WIB di Mangga dua Square dan sekitar pukul 10.00WIB, kami mulai beriringan berangkat ke Ancol.
Ketika kami berada disana, kami pun mulai menyiapkan tempat untuk kami bersantai di tepi pantai sambil menyewa tikar. Kami pun diundang oleh Ci Diani untuk bersantap makan siang di Bandar Jakarta.
Setelah kami makan siang bersama, kami memulai acara lomba kami seperti lomba memecahkan balon, melukis, mewarnai, makan kerupuk dan bermain gundu dengan sendok.
Berikut hasil dokumentasi dari fellowship pada tanggal 17 Agustus 2011:
Baca Selengkapnya..
Kesaksian Komsel Gabungan 10 Agustus 2011
Rabu nan cerah disertai dengan kemacetan hampir diseluruh pelosok kota Jakarta, tetapi hal ini tidak mengurangi niat kami semua untuk beraktivitas Komsel hari ini dan kali ini Komsel kami dilakukan tidak seperti biasanya, melainkan bergabung dengan salah satu area yang pemimpinnya bernama Atjui dan diadakan di Mangga dua Square pada pukul 19.30WIB.
Sekitar pukul 19.15WIB, terlihat beberapa anggota sudah mulai berdatangan dan tepat pada pukul 19.30WIB kami memulai Komsel Gabungan kami dengan tujuan agar kami bersama-sama belajar untuk mempraktekkan kata "Saling" dan mendengar suara Tuhan karena kami percaya bahwa Tuhan pasti akan bekerja di dalam Komsel kami dan pasti akan ada satu pemulihan dan kekuatan bagi yang mungkin sedang mengalami masalah.
Kami saling berkenalan diawalnya dan dilanjutkan dengan lagu penyembahan yang dipimpin langsung oleh Chandra beserta sang maestro musik, Julius.
Kami merasakan hadiratNya dan setelah kami melewatkan satu lagu, kami pun mulai berbahasa Roh, bermazmur, berkata-kata nubuat yang kami percaya bahwa itu berasal dari Tuhan dan tanpa terasa, penyembahan kami sudah kami lalui selama satu jam penuh tanpa henti.
Setelah kami melakukan penyembahan, nubuat dan lainnya, kami pun mulai memberikan kesaksian dan beberapa di antara yang hadir, memberikan kesaksian dan ada salah satu anggota yang mengatakan bahwa ia memang sedang mengalami beban yang sepertinya cukup besar dan beliau mengatakan bahwa Komsel adalah Rumah baginya karena melalui Komsel, dia dikuatkan oleh teman-teman, ia mendapatkan satu motivasi kekuatan dari Tuhan dan tak lupa kami pun berdoa untuknya.
Kami juga berdoa untuk salah satu pemimpin yang luar biasa, istri dari Atjui yang sedang sakit. Oleh "Kasih Karunia" dari Tuhan, dia sanggup untuk berdiri dan hadir ditempat Komsel dan kami pun bersama-sama mendoakan beliau dan kami percaya Muzijat Kesembuhan akan terjadi!
Kami merindukan hal yang seperti ini dilakukan kembali nantinya karena kami percaya, dengan melakukan praktek keluar (tidak hanya didalam) maka kami bisa mengasah secara terus menerus, mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang lebih jauh.
Tuhan sungguh hadir ditempat kami...
Terima kasih untuk area Atjui yang sudah mau memberikan waktunya bagi kami dan kami percaya, Tuhan akan pakai kalian lebih luar biasa lagi! Terus pertahankan Kerajaan Tuhan yang Tuhan sendiri sudah percayakan kepada kalian. Jadilah Pemimpin yang mengasihi anggotanya dan terus belajar agar kelak nanti, kalian akan menjadi seorang Pemimpin yang bijaksana, yang sama seperti gambar Kristus.
Tuhan memberkati bagi kalian yang sudah membaca kesaksian kami....
Baca Selengkapnya..
Sekitar pukul 19.15WIB, terlihat beberapa anggota sudah mulai berdatangan dan tepat pada pukul 19.30WIB kami memulai Komsel Gabungan kami dengan tujuan agar kami bersama-sama belajar untuk mempraktekkan kata "Saling" dan mendengar suara Tuhan karena kami percaya bahwa Tuhan pasti akan bekerja di dalam Komsel kami dan pasti akan ada satu pemulihan dan kekuatan bagi yang mungkin sedang mengalami masalah.
Kami saling berkenalan diawalnya dan dilanjutkan dengan lagu penyembahan yang dipimpin langsung oleh Chandra beserta sang maestro musik, Julius.
Kami merasakan hadiratNya dan setelah kami melewatkan satu lagu, kami pun mulai berbahasa Roh, bermazmur, berkata-kata nubuat yang kami percaya bahwa itu berasal dari Tuhan dan tanpa terasa, penyembahan kami sudah kami lalui selama satu jam penuh tanpa henti.
Setelah kami melakukan penyembahan, nubuat dan lainnya, kami pun mulai memberikan kesaksian dan beberapa di antara yang hadir, memberikan kesaksian dan ada salah satu anggota yang mengatakan bahwa ia memang sedang mengalami beban yang sepertinya cukup besar dan beliau mengatakan bahwa Komsel adalah Rumah baginya karena melalui Komsel, dia dikuatkan oleh teman-teman, ia mendapatkan satu motivasi kekuatan dari Tuhan dan tak lupa kami pun berdoa untuknya.
Kami juga berdoa untuk salah satu pemimpin yang luar biasa, istri dari Atjui yang sedang sakit. Oleh "Kasih Karunia" dari Tuhan, dia sanggup untuk berdiri dan hadir ditempat Komsel dan kami pun bersama-sama mendoakan beliau dan kami percaya Muzijat Kesembuhan akan terjadi!
Kami merindukan hal yang seperti ini dilakukan kembali nantinya karena kami percaya, dengan melakukan praktek keluar (tidak hanya didalam) maka kami bisa mengasah secara terus menerus, mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang lebih jauh.
Tuhan sungguh hadir ditempat kami...
Terima kasih untuk area Atjui yang sudah mau memberikan waktunya bagi kami dan kami percaya, Tuhan akan pakai kalian lebih luar biasa lagi! Terus pertahankan Kerajaan Tuhan yang Tuhan sendiri sudah percayakan kepada kalian. Jadilah Pemimpin yang mengasihi anggotanya dan terus belajar agar kelak nanti, kalian akan menjadi seorang Pemimpin yang bijaksana, yang sama seperti gambar Kristus.
Tuhan memberkati bagi kalian yang sudah membaca kesaksian kami....
Baca Selengkapnya..
Kesaksian Komsel 27 Juli 2011
Hari nan cerah ketika waktunya kami akan berKomsel, dan beberapa dari teman-teman kami, sudah ada yang hadir sekitar pada pukul 19.00WIB seperti Ko Andry, Ganda, Weni, Chandra, Edi, Adi dan Raymond. Dan sekitar pada pukul 19.00WIB, Ganda, Chandra, Edi dan Adi terlebih dahulu menjenguk salah satu teman dari Edi yang berada di sekitar area jalan Ampera dan ketika kami sudah berada di sana, kami bertemu dengan satu keluarga dimana ada salah satu orang tua (seorang ibu) yang begitu merindukan anak-anaknya berada didalam Tuhan.
Kami mendengar curahan hati dari seorang ibu dan beliau percaya dengan sepenuh hati bahwa Tuhan Jesus pasti akan memberikan jalan yang terbaik, jalan yang menyinarkan terangNya untuk keluarga dari anak-anaknya. Kami juga mendengarkan beliau bernyanyi dan kami tersentuh oleh nyanyian tersebut, dan pada akhirnya sebelum kami meninggalkan tempat tersebut, kami pun berdoa bersama-sama.
Anaknya bernama Melisa, beliau juga ikut hadir didalam Komsel kami.
Komsel dimulai sekitar pukul 19.45WIB, dengan pujian dan penyembahan yang dipimpin oleh Weni beserta dengan maestro musik kami, Julius. Dan tak hanya itu juga, kami melakukan sedikit gerakan sewaktu melakukan pujian untuk Tuhan.
Wajah yang begitu antusias, suka cita terlihat dari seluruh para anggota yang hadir.
Setelah itu, kami lanjutkan dengan kesaksian dari beberapa para anggota yang hadir dan kami juga saling berkenalan dengan teman baru kami, Melisa dan kami percaya bahwa ketika Melisa pulang, beliau akan mendapatkan semangat yang baru dan dukungan dari teman-teman kami yang hadir.
Setelah kesaksian selesai, kami melakukan satu penyembahan yang disertai dengan nubuat. Kami bertiga-tiga, saling bernubuat dan mendoakan satu sama lainnya. Konfirmasi dari hasil nubuat adalah 100%, ada beberapa yang terlihat matanya merah dan mengucap syukur atas apa yang sudah dikatakan Tuhan melalui teman-teman kami.
Tuhan memberkati bagi kalian yang sudah membaca kesaksian kami....
Baca Selengkapnya..
Kami mendengar curahan hati dari seorang ibu dan beliau percaya dengan sepenuh hati bahwa Tuhan Jesus pasti akan memberikan jalan yang terbaik, jalan yang menyinarkan terangNya untuk keluarga dari anak-anaknya. Kami juga mendengarkan beliau bernyanyi dan kami tersentuh oleh nyanyian tersebut, dan pada akhirnya sebelum kami meninggalkan tempat tersebut, kami pun berdoa bersama-sama.
Anaknya bernama Melisa, beliau juga ikut hadir didalam Komsel kami.
Komsel dimulai sekitar pukul 19.45WIB, dengan pujian dan penyembahan yang dipimpin oleh Weni beserta dengan maestro musik kami, Julius. Dan tak hanya itu juga, kami melakukan sedikit gerakan sewaktu melakukan pujian untuk Tuhan.
Wajah yang begitu antusias, suka cita terlihat dari seluruh para anggota yang hadir.
Setelah itu, kami lanjutkan dengan kesaksian dari beberapa para anggota yang hadir dan kami juga saling berkenalan dengan teman baru kami, Melisa dan kami percaya bahwa ketika Melisa pulang, beliau akan mendapatkan semangat yang baru dan dukungan dari teman-teman kami yang hadir.
Setelah kesaksian selesai, kami melakukan satu penyembahan yang disertai dengan nubuat. Kami bertiga-tiga, saling bernubuat dan mendoakan satu sama lainnya. Konfirmasi dari hasil nubuat adalah 100%, ada beberapa yang terlihat matanya merah dan mengucap syukur atas apa yang sudah dikatakan Tuhan melalui teman-teman kami.
Tuhan memberkati bagi kalian yang sudah membaca kesaksian kami....
Baca Selengkapnya..
Kesaksian Komsel 20 Juli 2011
Hari Rabu tiba, saatnya kami berkumpul bersama-sama didalam rumah Tuhan untuk menyembah, memuji dan mendengarkan suaraNya. Kami percaya, ketika satu atau dua orang berkumpul, Tuhan hadir bersama-sama dengan kami dan kami percaya bahwa kesaksian dari perbuatanNya akan menjadi salah satu sinar yang terang bagi orang-orang di sekitar kita.
Komsel dimulai sekitar pukul 19.40WIB dan kali ini, pimpinan pujian adalah Ci Diani, bersama pemain gitar yaitu Chandra. Sang maestor Julius tidak bisa hadir yang dikarenakan beliau berada di luar kota dan beberapa teman kami juga berhalangan seperti ko Andry, Ci Santi, Arfan, Susi, tetapi kami percaya bahwa Tuhan tetap melindungi dimana pun mereka berada.
Komsel kami juga kedatangan teman baru kami yang bernama Sandy... Luar biasa! kami pun saling berkenalan satu sama lainnya dan yang luar biasa adalah beliau tidak ada rasa gugup dan terlihat ada keberanian dalam memberikan pendapat dan berdoa.
Tak hanya itu, salah satu anggota kami yang lama bernama Ami, juga ikut hadir bersama-sama dengan kami dan kami pun tak lupa untuk mendoakan dia agar dimanapun dia berada nantinya, kesibukan apapun yang dilakukannya, keluarga beserta anak-anaknya, Tuhan sendiri yang akan melakukan bersama dengannya.
Firman Tuhan dibawakan oleh Ci Mar yang intinya adalah mengenai "Kasih" (1 Korintus 13), beliau pun memberikan pengalaman hidup dan kami masing-masing ikut memberikan pendapat dari beberapa pertanyaannya dan memberikan masukan-masukan dan kami percaya, apa yang kami katakan, itu berasal dari Tuhan.
Ada satu pemulihan yang kami lihat sangat luar biasa adalah keberanian salah satu anggota kami yaitu Raymond dalam hal berdoa dan kami melihat apa yang ia katakan didalam doa, itu adalah satu hal yang benar-benar kami tidak perkirakan sebelumnya seperti mendoakan salah satu anggota kami bernama Edi (yang berulang tahun pekan lalu) dan mendoakan anaknya yang masih kecil dan percaya bahwa ketika ia besar nanti, anaknya akan bertumbuh hingga kuliah. Keberanian dan proses pertumbuhan dari Raymond terlihat luar biasa walaupun kami masih harus tetap membimbing agar ia tetap berada di jalan yang benar.
Jelang akhir Komsel, kami tutup dengan doa yang dilakukan oleh para anggota satu per satu....
Tuhan memberkati bagi kalian yang sudah memberikan waktu untuk membaca kesaksian kami....
Baca Selengkapnya..
Komsel dimulai sekitar pukul 19.40WIB dan kali ini, pimpinan pujian adalah Ci Diani, bersama pemain gitar yaitu Chandra. Sang maestor Julius tidak bisa hadir yang dikarenakan beliau berada di luar kota dan beberapa teman kami juga berhalangan seperti ko Andry, Ci Santi, Arfan, Susi, tetapi kami percaya bahwa Tuhan tetap melindungi dimana pun mereka berada.
Komsel kami juga kedatangan teman baru kami yang bernama Sandy... Luar biasa! kami pun saling berkenalan satu sama lainnya dan yang luar biasa adalah beliau tidak ada rasa gugup dan terlihat ada keberanian dalam memberikan pendapat dan berdoa.
Tak hanya itu, salah satu anggota kami yang lama bernama Ami, juga ikut hadir bersama-sama dengan kami dan kami pun tak lupa untuk mendoakan dia agar dimanapun dia berada nantinya, kesibukan apapun yang dilakukannya, keluarga beserta anak-anaknya, Tuhan sendiri yang akan melakukan bersama dengannya.
Firman Tuhan dibawakan oleh Ci Mar yang intinya adalah mengenai "Kasih" (1 Korintus 13), beliau pun memberikan pengalaman hidup dan kami masing-masing ikut memberikan pendapat dari beberapa pertanyaannya dan memberikan masukan-masukan dan kami percaya, apa yang kami katakan, itu berasal dari Tuhan.
Ada satu pemulihan yang kami lihat sangat luar biasa adalah keberanian salah satu anggota kami yaitu Raymond dalam hal berdoa dan kami melihat apa yang ia katakan didalam doa, itu adalah satu hal yang benar-benar kami tidak perkirakan sebelumnya seperti mendoakan salah satu anggota kami bernama Edi (yang berulang tahun pekan lalu) dan mendoakan anaknya yang masih kecil dan percaya bahwa ketika ia besar nanti, anaknya akan bertumbuh hingga kuliah. Keberanian dan proses pertumbuhan dari Raymond terlihat luar biasa walaupun kami masih harus tetap membimbing agar ia tetap berada di jalan yang benar.
Jelang akhir Komsel, kami tutup dengan doa yang dilakukan oleh para anggota satu per satu....
Tuhan memberkati bagi kalian yang sudah memberikan waktu untuk membaca kesaksian kami....
Baca Selengkapnya..
Kesaksian Komsel 13 Juli 2011
Hari nan cerah, waktunya berkomsel di hari Rabu dan kali ini ada salah satu anggota kami yang berulang tahun, yaitu sang maestro musik, Pak Julius… Para anggota mulai hadir tepat waktu dan ketika kami mulai berkumpul, kami pun mulai bercerita satu sama lainnya dan kami percaya bahwa Tuhan hadir bersama-sama dengan kami saat itu juga.
Ingin tahu kesaksian lanjutannya? Check this out….!
Komsel dimulai sekitar jam 19.40WIB, tetapi sebelum dimulai, salah seorang anggota yang bernama Ratna, memberikan kami oleh-oleh dari Bali, Wow.. kali ini pak Jule langsung mendapatkan kado special. Pemimpin pujian dan penyembahan adalah Ayun, salah satu tim inti Komsel “Jesus Pemimpin” dan kami mulai dengan lagu riang dan dilanjutkan dengan lagu penyembahan.
Setelah kami selesai memuji dan menyembah Dia, kami lanjutkan dengan lagu ulang tahun untuk pak Julius dan sambil tiup lilinnya serta kami pun berfoto bersama-sama.
“Satu suka cita, mengalahkan semua duka cita”
Kali ini tidak ada kesaksian yang diberikan oleh semua anggota, mereka terlihat antusias dan kami percaya bahwa Tuhan membuat semuanya menjadi lancar karena kami tahu kalau Tuhan pasti turut serta didalam segala hal untuk kehidupan kami semua.
Selanjutnya kami mulai membuka lebar-lebar telinga kami untuk mendengarkan Firman Tuhan, motivasi dan kali ini temanya adalah “Takut akan Kegagalan”.
Berikut ini adalah Firman yang dibawakan oleh salah satu anggota kami:
“Takut Akan Kegagalan”
1. Apa penyebab utama manusia takut akan kegagalan?
Baca firman di Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
2. Mengapa manusia takut untuk melakukan satu langkah, (padahal kita tidak ada yang tahu apakah langkah tersebut merupakan jalan yang benar atau salah)?
3. Bagaimana cara manusia agar tidak takut akan kegagalan?
Baca firman di Filipi 4:6–7 mengatakan, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
Mengenai ketakutan: Salah satu serangan terkuat yang harus dilawan adalah musuh yang menyerang semua orang Kristen yaitu “Ketakutan.” Dalam satu pertempuran atau pertandingan ada peribahasa yang mengatakan “kalah sebelum bertanding,” yaitu bagi mereka yang penakut. Ketakutan disebabkan karena kita mendengarkan perkataan manusia yang menyesatkan bukan mendengarkan firman Allah.
Ada dua ketakutan utama yang membatasi produktivitas, kreativitas dan kepintaran di dalam diri kita semua:
1. Takut gagal dan kehilangan:
Ironisnya takut gagal ini bertangungjawab bagi kegagalan dalam kehidupan orang dewasa. Orang-orang takut berinvestasi, takut mengambil resiko, takut bergerak maju, dan takut mengambil inisiatif. Mereka takut untuk memulai sesuatu yang baru karena mereka takut itu akan gagal. Jadi, mereka bahkan belum atau tidak mencoba, dengan memastikan kegagalan dari perbuatan yang mengandung resiko. Karena mereka takut kehilangan sesuatu, mereka memegangnya erat-erat dan tidak pernah mencoba apapun. Sebagai akibatnya mereka tidak pernah menemukan potensi mereka karena mereka memegang erat milik mereka yang sedikit itu. Ingat pelajaran dalam Matius 25 : 29 yaitu Perumpamaan tentang Talenta, bagaimana orang yang memiliki satu talenta takut untuk menjalankannya sehingga ia gagal bahkan sebelum mencobanya.
2. Takut terhadap kritikan dan penolakan:
Ketakutan ini menyebabkan kurangnya produktivitas diantara orang-orang yang terlalu takut dengan apa yang orang lain akan katakan jika mereka gagal sehingga mereka mundur dan tidak melakukan apapun. Mereka tidak pernah melakukan perbuatan mengandung resiko yang melampaui zona kenyamanan mereka, karena di sana mereka merasa aman dan bebas dari komentar-komentar dan kata-kata yang meremehkan.
2 Timotius 1 : 17, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan (perasaan pengecut, ketakutan yang dalam dan mengerikan dan memperbudak kita), melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (ketenangan dan pikiran yang sangat seimbang dan disiplin serta pengendalian diri)
1 Yohanes 4 : 4, “…. Sebab Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia.”
Setelah Firman sudah dibawakan, kami pun menutup pertemuan kami dengan doa untuk teman-teman kami yang tidak bisa hadir beserta mendoakan untuk jiwa-jiwa baru yang akan diberikan oleh Tuhan.
Tuhan memberkati kalian yang sudah memberikan waktunya untuk membaca kesaksian kami….
Baca Selengkapnya..
Ingin tahu kesaksian lanjutannya? Check this out….!
Komsel dimulai sekitar jam 19.40WIB, tetapi sebelum dimulai, salah seorang anggota yang bernama Ratna, memberikan kami oleh-oleh dari Bali, Wow.. kali ini pak Jule langsung mendapatkan kado special. Pemimpin pujian dan penyembahan adalah Ayun, salah satu tim inti Komsel “Jesus Pemimpin” dan kami mulai dengan lagu riang dan dilanjutkan dengan lagu penyembahan.
Setelah kami selesai memuji dan menyembah Dia, kami lanjutkan dengan lagu ulang tahun untuk pak Julius dan sambil tiup lilinnya serta kami pun berfoto bersama-sama.
“Satu suka cita, mengalahkan semua duka cita”
Kali ini tidak ada kesaksian yang diberikan oleh semua anggota, mereka terlihat antusias dan kami percaya bahwa Tuhan membuat semuanya menjadi lancar karena kami tahu kalau Tuhan pasti turut serta didalam segala hal untuk kehidupan kami semua.
Selanjutnya kami mulai membuka lebar-lebar telinga kami untuk mendengarkan Firman Tuhan, motivasi dan kali ini temanya adalah “Takut akan Kegagalan”.
Berikut ini adalah Firman yang dibawakan oleh salah satu anggota kami:
“Takut Akan Kegagalan”
1. Apa penyebab utama manusia takut akan kegagalan?
Baca firman di Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
2. Mengapa manusia takut untuk melakukan satu langkah, (padahal kita tidak ada yang tahu apakah langkah tersebut merupakan jalan yang benar atau salah)?
3. Bagaimana cara manusia agar tidak takut akan kegagalan?
Baca firman di Filipi 4:6–7 mengatakan, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
Mengenai ketakutan: Salah satu serangan terkuat yang harus dilawan adalah musuh yang menyerang semua orang Kristen yaitu “Ketakutan.” Dalam satu pertempuran atau pertandingan ada peribahasa yang mengatakan “kalah sebelum bertanding,” yaitu bagi mereka yang penakut. Ketakutan disebabkan karena kita mendengarkan perkataan manusia yang menyesatkan bukan mendengarkan firman Allah.
Ada dua ketakutan utama yang membatasi produktivitas, kreativitas dan kepintaran di dalam diri kita semua:
1. Takut gagal dan kehilangan:
Ironisnya takut gagal ini bertangungjawab bagi kegagalan dalam kehidupan orang dewasa. Orang-orang takut berinvestasi, takut mengambil resiko, takut bergerak maju, dan takut mengambil inisiatif. Mereka takut untuk memulai sesuatu yang baru karena mereka takut itu akan gagal. Jadi, mereka bahkan belum atau tidak mencoba, dengan memastikan kegagalan dari perbuatan yang mengandung resiko. Karena mereka takut kehilangan sesuatu, mereka memegangnya erat-erat dan tidak pernah mencoba apapun. Sebagai akibatnya mereka tidak pernah menemukan potensi mereka karena mereka memegang erat milik mereka yang sedikit itu. Ingat pelajaran dalam Matius 25 : 29 yaitu Perumpamaan tentang Talenta, bagaimana orang yang memiliki satu talenta takut untuk menjalankannya sehingga ia gagal bahkan sebelum mencobanya.
2. Takut terhadap kritikan dan penolakan:
Ketakutan ini menyebabkan kurangnya produktivitas diantara orang-orang yang terlalu takut dengan apa yang orang lain akan katakan jika mereka gagal sehingga mereka mundur dan tidak melakukan apapun. Mereka tidak pernah melakukan perbuatan mengandung resiko yang melampaui zona kenyamanan mereka, karena di sana mereka merasa aman dan bebas dari komentar-komentar dan kata-kata yang meremehkan.
2 Timotius 1 : 17, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan (perasaan pengecut, ketakutan yang dalam dan mengerikan dan memperbudak kita), melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (ketenangan dan pikiran yang sangat seimbang dan disiplin serta pengendalian diri)
1 Yohanes 4 : 4, “…. Sebab Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia.”
Setelah Firman sudah dibawakan, kami pun menutup pertemuan kami dengan doa untuk teman-teman kami yang tidak bisa hadir beserta mendoakan untuk jiwa-jiwa baru yang akan diberikan oleh Tuhan.
Tuhan memberkati kalian yang sudah memberikan waktunya untuk membaca kesaksian kami….
Baca Selengkapnya..
Kesaksian Komsel 22 Juni 2011
Pekan lalu, kami melakukan fellowship bersama-sama seiring dengan hari ulang tahun dari salah satu anggota kami bernama Weni yang dilaksanakan di daerah Mangga Dua Square. Dan pekan ini, akhirnya kami kembali berkumpul bersama-sama lagi di rumah Kristina. Satu hal yang luar biasa adalah adanya keceriaan dari masing-masing anggota yang hadir dan kami percaya bahwa itulah Ekspresi Allah yang hadir didalam kehidupan kami masing-masing.
Komsel dimulai sekitar pukul 19.40WIB dan kali ini pemimpin pujian kami adalah Ci Mar dengan diiringi pemain musik handal, Julius. Kami memulai lagu penyembahan “Dengan SayapMu” yang dilanjutkan dengan “Ajaib Kau Tuhan”. Setelah kami mulai menyembah, bersyukur padaNya, kami lanjutkan dengan nyanyian riang dan sangat terlihat para anggota begitu antusias dan gembira.
Di komsel Jesus Pemimpin, kembali hadir satu jiwa baru yang bernama Tanti, yang diajak oleh salah satu teman kami yang bernama Linda Filing. Kami bersyukur bahwa Tuhan masih terus mempercayakan komunitas kami untuk melancarkan pekerjaanNya. Dan tak lupa kami pun saling berkenalan dengan menyebutkan nama kami masing-masing.
Setelah itu, kami lanjutkan dengan kesaksian karena kami percaya bahwa pasti ada sesuatu yang mungkin berupa berkat, mujizat ataupun unek2 dan alhasil, beberapa anggota mulai memberikan kesaksian.
Kesaksian dimulai dari Ci Santi, yang menceritakan tentang pengalamannya pertama
kali sebagai Pembina pendamping di acara Champion Gathering SPK. Beliau menceritakan bahwa dia diberikan kepercayaan untuk membina salah satu jiwa yang terlihat cukup keras sifatnya. Tapi apa yang dilakukan ci Santi selanjutnya? Dia tetap bersabar dan terus bersabar dan hasilnya sangat positif karena Tuhan menyentuh hati jiwa tersebut dan akhirnya si jiwa tersebut secara perlahan-lahan mulai membuka dirinya. (Keterbukaan adalah awal dari pemulihan)
Setelah itu, dilanjutkan dengan Ci Diani yang belum lama ini melakukan medical
checkup tentang penyakitnya. Dia mengatakan bahwa Tuhan pasti akan memberikan jalan yang terbaik selain melakukan operasi dan hasilnya adalah dokter mengatakan ada cara lain selain operasi. Wow, Tuhan memberikan solusi yang terbaik dan seperti kita ketahui bahwa operasi di rumah sakit, biayanya akan tergolong sangat mahal.
Ci Diani juga memberikan kesaksian tentang usaha baju yang baru saja dibuka di daerah Jakarta Barat dan hasilnya adalah ada saja orang yang membeli sedangkan toko2 didaerah sekitar, yang terlihat mendesign tokonya dengan sedemikian rupa bagusnya, terlihat sepi. Itulah karya Tuhan, karena dimanapun jika Tuhan ingin bekerja dan sudah membukakan tingkap2 di langit, siapapun tidak akan bisa menghalagiNya.
Kami juga mendengarkan kesaksian dari Raymond, yang saat ini sudah mulai melayani sebagai usher di Mangga Dua Square. Wow, luar biasa!
Kami juga mendengarkan kesaksian dari Ci Mar (pembawa pujian) dan ia menceritakan bahwa belum lama ini, ia menjalankan usaha tas dan dia diberikan kepercayaan oleh bossnya untuk menjual tanpa modal. Suatu ketika, dia menjual tas tersebut kepada temannya dalam kuantitas yang cukup banyak, akan tetapi satu hal terjadi; tas yang sudah diambil oleh temannya dalam jumlah yang cukup banyak, dia tidak membayar secara keseluruhan dan bahkan ketika diminta oleh Ci Mar, malahan temannya yang lebih galak.
Singkat cerita, Ci Mar berdoa dan meminta dukungan dari Tuhan dan tetap berlaku jujur dengan menceritakan masalah ini kepada bossnya. Hasilnya adalah bossnya tidak masalah dan akhirnya suatu ketika teman tersebut meminta maaf kepada Ci Mar dan dia berjanji akan membayar tepat pada waktunya nanti dan menceritakan kejadian yang sesungguhnya.
Wow! Pertolongan Tuhan selalu tepat pada waktunya bukan? Segala sesuatu yang terjadi saat ini, percayalah bahwa Pasti akan ada hal yang indah untuk kedepannya.
Kesaksian dari Chandra; ia menceritakan tentang masalah celah dan celah yang sedikit terbuka maka si iblis akan menggunakan kesempatan tersebut untuk masuk.
Chandra mengingatkan kepada kami semua agar terus menerus tanpa henti untuk melakukan saat teduh dan hal ini juga mengingatkan dia agar terus berkomitmen membagikan saat teduh di pagi hari.
Kesaksian dari Julius, ia menceritakan tentang perpisahannya dengan murid-muridnya
di sekolah Della, lalu tawaran untuk mengajar di sekolah Haleluya. Kami percaya bahwa Julius akan menjadi seorang guru yang baik, guru yang bijak dan mampu menjadi terang didalam pekerjaannya.
Kesaksian dari Kristina; ia menceritakan bahwa saat ini ia sedang melanjutkan pembelajaran wanita bijak dan ia menceritakan juga tentang berkat-berkat yang tercurah didalam pekerjaannya dan hal ini memberikan gambaran bahwa Tuhan turut campur didalam kehidupannya. Bukan hanya berbicara soal finansial, tetapi fokus utamanya adalah keluarganya pun akan menjadi terang dan ada rasa bahagia yang luar biasa.
Setelah kami saling memberikan kekuatan tentang kesaksian, Ci Ratna sebagai pembawa Firman mulai melayani kami semua.
Ia memberikan pertanyaan kepada kami seperti “sampai dimanakah kita mengenal tentang Firman Tuhan?” Apakah kita sudah membaca seluruh alkitab dari Kejadian hingga Wahyu? Karena dengan membaca Firman maka kita akan semakin tahu tentang sejarah Tuhan.
Selain itu kita juga akan mendapatkan hikmat, membuat kita lebih mengerti dan tidak hanya mendengar karena ketika kita hanya mendengar. Mengenal lebih maksimal tentang sejarah-sejarah, menangkap apa maunya Tuhan kepada kita semua melalui FirmanNya.
Lalu Ci Ratna mulai bertanya kepada kami semua, apakah pernah mengalami suatu kejadian didalam kehidupan dan lalu muncul ayat2 Firman didalam hati kita?
Kristin mulai memberikan jawaban “Ya!” dia selalu ingat pada Firman tentang tunduklah kepada suami dan ia juga mengatakan tidak ingin selalu mengingat kesalahan suami.
Ci Mar juga memberikan kesaksian bahwa ia selalu mengucap syukur tentang adanya ayat-ayat hafalan setiap minggu karena dari ayat hafalan itulah, kita akan semakin mengenal FirmanNya.
Weni juga memberikan kesaksian tentang Kolose 3:23 dan ia mau melayani Tuhan tanpa melihat manusia.
Setelah itu, Chandra memberikan beberapa pengertian dan inti dari perkataannya adalah Firman itu adalah senjata untuk kita semua. Iblis sudah kalah tetapi dia akan selalu memakai tipu muslihatnya, memutar balikkan kata-kata dan disinilah kita harus selalu waspada! Lalu kami satu per satu mulai berkata-kata tentang ayat hafalan di 1 Yohanes 4:7 "Saudara2ku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi. Sebab kasih itu berasal dari Allah dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah"
Waktu semakin malam, kami pun mulai bertiga-tiga saling bergandengan tangan dan saling berdoa satu sama lainnya.
Tuhan memberkati bagi yang sudah membaca kesaksian kami….
Baca Selengkapnya..
Komsel dimulai sekitar pukul 19.40WIB dan kali ini pemimpin pujian kami adalah Ci Mar dengan diiringi pemain musik handal, Julius. Kami memulai lagu penyembahan “Dengan SayapMu” yang dilanjutkan dengan “Ajaib Kau Tuhan”. Setelah kami mulai menyembah, bersyukur padaNya, kami lanjutkan dengan nyanyian riang dan sangat terlihat para anggota begitu antusias dan gembira.
Di komsel Jesus Pemimpin, kembali hadir satu jiwa baru yang bernama Tanti, yang diajak oleh salah satu teman kami yang bernama Linda Filing. Kami bersyukur bahwa Tuhan masih terus mempercayakan komunitas kami untuk melancarkan pekerjaanNya. Dan tak lupa kami pun saling berkenalan dengan menyebutkan nama kami masing-masing.
Setelah itu, kami lanjutkan dengan kesaksian karena kami percaya bahwa pasti ada sesuatu yang mungkin berupa berkat, mujizat ataupun unek2 dan alhasil, beberapa anggota mulai memberikan kesaksian.
Kesaksian dimulai dari Ci Santi, yang menceritakan tentang pengalamannya pertama
kali sebagai Pembina pendamping di acara Champion Gathering SPK. Beliau menceritakan bahwa dia diberikan kepercayaan untuk membina salah satu jiwa yang terlihat cukup keras sifatnya. Tapi apa yang dilakukan ci Santi selanjutnya? Dia tetap bersabar dan terus bersabar dan hasilnya sangat positif karena Tuhan menyentuh hati jiwa tersebut dan akhirnya si jiwa tersebut secara perlahan-lahan mulai membuka dirinya. (Keterbukaan adalah awal dari pemulihan)
Setelah itu, dilanjutkan dengan Ci Diani yang belum lama ini melakukan medical
checkup tentang penyakitnya. Dia mengatakan bahwa Tuhan pasti akan memberikan jalan yang terbaik selain melakukan operasi dan hasilnya adalah dokter mengatakan ada cara lain selain operasi. Wow, Tuhan memberikan solusi yang terbaik dan seperti kita ketahui bahwa operasi di rumah sakit, biayanya akan tergolong sangat mahal.
Ci Diani juga memberikan kesaksian tentang usaha baju yang baru saja dibuka di daerah Jakarta Barat dan hasilnya adalah ada saja orang yang membeli sedangkan toko2 didaerah sekitar, yang terlihat mendesign tokonya dengan sedemikian rupa bagusnya, terlihat sepi. Itulah karya Tuhan, karena dimanapun jika Tuhan ingin bekerja dan sudah membukakan tingkap2 di langit, siapapun tidak akan bisa menghalagiNya.
Kami juga mendengarkan kesaksian dari Raymond, yang saat ini sudah mulai melayani sebagai usher di Mangga Dua Square. Wow, luar biasa!
Kami juga mendengarkan kesaksian dari Ci Mar (pembawa pujian) dan ia menceritakan bahwa belum lama ini, ia menjalankan usaha tas dan dia diberikan kepercayaan oleh bossnya untuk menjual tanpa modal. Suatu ketika, dia menjual tas tersebut kepada temannya dalam kuantitas yang cukup banyak, akan tetapi satu hal terjadi; tas yang sudah diambil oleh temannya dalam jumlah yang cukup banyak, dia tidak membayar secara keseluruhan dan bahkan ketika diminta oleh Ci Mar, malahan temannya yang lebih galak.
Singkat cerita, Ci Mar berdoa dan meminta dukungan dari Tuhan dan tetap berlaku jujur dengan menceritakan masalah ini kepada bossnya. Hasilnya adalah bossnya tidak masalah dan akhirnya suatu ketika teman tersebut meminta maaf kepada Ci Mar dan dia berjanji akan membayar tepat pada waktunya nanti dan menceritakan kejadian yang sesungguhnya.
Wow! Pertolongan Tuhan selalu tepat pada waktunya bukan? Segala sesuatu yang terjadi saat ini, percayalah bahwa Pasti akan ada hal yang indah untuk kedepannya.
Kesaksian dari Chandra; ia menceritakan tentang masalah celah dan celah yang sedikit terbuka maka si iblis akan menggunakan kesempatan tersebut untuk masuk.
Chandra mengingatkan kepada kami semua agar terus menerus tanpa henti untuk melakukan saat teduh dan hal ini juga mengingatkan dia agar terus berkomitmen membagikan saat teduh di pagi hari.
Kesaksian dari Julius, ia menceritakan tentang perpisahannya dengan murid-muridnya
di sekolah Della, lalu tawaran untuk mengajar di sekolah Haleluya. Kami percaya bahwa Julius akan menjadi seorang guru yang baik, guru yang bijak dan mampu menjadi terang didalam pekerjaannya.
Kesaksian dari Kristina; ia menceritakan bahwa saat ini ia sedang melanjutkan pembelajaran wanita bijak dan ia menceritakan juga tentang berkat-berkat yang tercurah didalam pekerjaannya dan hal ini memberikan gambaran bahwa Tuhan turut campur didalam kehidupannya. Bukan hanya berbicara soal finansial, tetapi fokus utamanya adalah keluarganya pun akan menjadi terang dan ada rasa bahagia yang luar biasa.
Setelah kami saling memberikan kekuatan tentang kesaksian, Ci Ratna sebagai pembawa Firman mulai melayani kami semua.
Ia memberikan pertanyaan kepada kami seperti “sampai dimanakah kita mengenal tentang Firman Tuhan?” Apakah kita sudah membaca seluruh alkitab dari Kejadian hingga Wahyu? Karena dengan membaca Firman maka kita akan semakin tahu tentang sejarah Tuhan.
Selain itu kita juga akan mendapatkan hikmat, membuat kita lebih mengerti dan tidak hanya mendengar karena ketika kita hanya mendengar. Mengenal lebih maksimal tentang sejarah-sejarah, menangkap apa maunya Tuhan kepada kita semua melalui FirmanNya.
Lalu Ci Ratna mulai bertanya kepada kami semua, apakah pernah mengalami suatu kejadian didalam kehidupan dan lalu muncul ayat2 Firman didalam hati kita?
Kristin mulai memberikan jawaban “Ya!” dia selalu ingat pada Firman tentang tunduklah kepada suami dan ia juga mengatakan tidak ingin selalu mengingat kesalahan suami.
Ci Mar juga memberikan kesaksian bahwa ia selalu mengucap syukur tentang adanya ayat-ayat hafalan setiap minggu karena dari ayat hafalan itulah, kita akan semakin mengenal FirmanNya.
Weni juga memberikan kesaksian tentang Kolose 3:23 dan ia mau melayani Tuhan tanpa melihat manusia.
Setelah itu, Chandra memberikan beberapa pengertian dan inti dari perkataannya adalah Firman itu adalah senjata untuk kita semua. Iblis sudah kalah tetapi dia akan selalu memakai tipu muslihatnya, memutar balikkan kata-kata dan disinilah kita harus selalu waspada! Lalu kami satu per satu mulai berkata-kata tentang ayat hafalan di 1 Yohanes 4:7 "Saudara2ku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi. Sebab kasih itu berasal dari Allah dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah"
Waktu semakin malam, kami pun mulai bertiga-tiga saling bergandengan tangan dan saling berdoa satu sama lainnya.
Tuhan memberkati bagi yang sudah membaca kesaksian kami….
Baca Selengkapnya..
Pemulung Kardus Gendong Jenazah Anaknya Dari RSCM ke Bogor
Penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Jakarta – Bogor pun geger. Minggu (5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 thn). Supriono akan memakamkan si kecil di Kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa KRL. Tapi di Stasiun Tebet, Supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.
Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa Khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa Khaerunisa untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan Setiabudi. “Saya hanya sekali bawa Khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya Rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya Rp 10.000,- per hari”. Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di Cikini itu.
Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit Khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, Muriski Saleh (6 thn), untuk memulung kardus di Manggarai hingga Salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.
Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (5/6) pukul 07.00 Khaerunisa meninggal di depan sang ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya. Supriono dan Muriski termangu. Uang di saku tinggal Rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak Musriki berjalan menyorong gerobak berisikan mayat itu dari Manggarai hingga ke Stasiun Tebet, Supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di Kramat, Bogor. Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.
Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di Stasiun Tebet. Yang tersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau Khaerunisa sudah menghadap Sang Khalik. Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun. Ketika KRL jurusan Bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri Supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang KRL yang mendengar penjelasan Supriono langsung berkerumun dan Supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam.
Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan. Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM. Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang terbujur kaku. Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya. Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi Karen atidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor.
Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan. Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadap sesama. “Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa. Jangan bilang keluarga Supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia”, ujarnya.
Lalu dimanakah perwujudan dari isi Undang Undang Dasar negara ini ( Pasal 34 UUD 1945) yang menjamin kehidupan rakyatnya baik kaum miskin dan anak yatim dipelihara oleh negara. Undang-Undang Dasar merupakan amanah dari para pendiri negara ini yang harus dilaksanakan oleh siapapun yang berkuasa di negara ini. Lalu bagaimana kenyataannya.
Baca Selengkapnya..
Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa Khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa Khaerunisa untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan Setiabudi. “Saya hanya sekali bawa Khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya Rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya Rp 10.000,- per hari”. Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di Cikini itu.
Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit Khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, Muriski Saleh (6 thn), untuk memulung kardus di Manggarai hingga Salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.
Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (5/6) pukul 07.00 Khaerunisa meninggal di depan sang ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya. Supriono dan Muriski termangu. Uang di saku tinggal Rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak Musriki berjalan menyorong gerobak berisikan mayat itu dari Manggarai hingga ke Stasiun Tebet, Supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di Kramat, Bogor. Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.
Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di Stasiun Tebet. Yang tersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau Khaerunisa sudah menghadap Sang Khalik. Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun. Ketika KRL jurusan Bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri Supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang KRL yang mendengar penjelasan Supriono langsung berkerumun dan Supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam.
Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan. Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM. Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang terbujur kaku. Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya. Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi Karen atidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor.
Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan. Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadap sesama. “Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa. Jangan bilang keluarga Supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia”, ujarnya.
Lalu dimanakah perwujudan dari isi Undang Undang Dasar negara ini ( Pasal 34 UUD 1945) yang menjamin kehidupan rakyatnya baik kaum miskin dan anak yatim dipelihara oleh negara. Undang-Undang Dasar merupakan amanah dari para pendiri negara ini yang harus dilaksanakan oleh siapapun yang berkuasa di negara ini. Lalu bagaimana kenyataannya.
Baca Selengkapnya..
Langganan:
Postingan (Atom)
About Me
Kategori
- Cerita Inspiratif (2)
- Fellowship Komsel (5)
- Kesaksian Komsel (19)
- Kolom Hikmat - Updated (1)
- Komsel (4)
- Pelayanan (1)
- Serba Serbi (9)
Arsip
-
▼
2011
(42)
- ▼ Agustus 2011 (3)
- ► April 2011 (12)
- ► Maret 2011 (7)
Jam berapa ya sekarang?
List Anggota
Ganda Prawira
Junvenmi
Ling Yun
Julius
Chandra
Andry
Kristin
Ratna
Santi
Diani
Linda Filing
Raymond
Maria
Fandi
Adi
Susi
Sandy
Junvenmi
Ling Yun
Julius
Chandra
Andry
Kristin
Ratna
Santi
Diani
Linda Filing
Raymond
Maria
Fandi
Adi
Susi
Sandy